Updating Results

Bagaimana Mengasah dan Menonjolkan Soft Skill Saat Melamar Kerja

Asa Citra

Careers Commentator
Makin meng-upgrade diri dengan berbagai keahlian tentunya hal wajib jika kita ingin kelihatan lebih menonjol di dunia kerja. Artikel ini bisa menambah ilmu kita tentang soft skill yuk disimak!

Jika kamu perhatikan, orang yang gemilang di perkuliahan bisa kerap kali gagal saat seleksi rekrutmen. Biasanya, dalam kasus seperti ini, penyebab utamanya adalah soft skill kandidat tersebut yang dinilai kurang mumpuni. Sayangnya, banyak sekali fresh graduate yang belum menyadari betapa pentingnya faktor ini dalam proses rekrutmen karyawan.

Apa Itu Soft Skill?

Soft skill adalah karakter kepribadian yang menentukan kualitas suatu individu. Sifatnya non-teknis, namun dapat sangat menentukan performa dalam menjalankan tanggung jawabmu sehari-hari. Kebalikannya, hard skill adalah kemampuan yang bersifat teoritis dan teknis, misalnya adalah keterampilan dan ilmu yang dipelajari di sekolah, perkuliahan, dan training.

Berbeda dengan hard skill, soft skill tidak mudah dikembangkan dan diukur. Namun, kualitas ini akan sangat terlihat dalam pembawaanmu terutama saat bekerja nanti. Semakin besar yang kendala atau tekanan yang kamu hadapi, soft skill yang kamu kuasai akan semakin terlihat dan mempengaruhimu, baik secara positif maupun negatif.

Soft Skill Penting Dalam Berkarir

Jenis soft skill yang diperlukan bisa sama dan bisa berbeda untuk berbagai jenis bidang pekerjaan. Namun, secara garis besar, berbagai poin berikut biasanya memiliki peran yang cukup krusial di dalam dunia kerja:

  1. Komunikasi

Kemampuan berkomunikasi bukanlah sekedar bisa mengurangi obrolan bertele-tele, namun juga cara penyampaian. Apapun yang kita ucapkan bisa ditangkap secara berbeda jika disampaikan dengan cara yang berbeda. Padahal, komunikasi yang baik adalah kunci membangun sebuah relasi.

  1. Mendengarkan

Masih sepaket dengan komunikasi, kemampuan mendengar dan memahami apa yang orang lain sampaikan juga masih sama pentingnya. Tanpa ini, kamu akan terkesan egois dan tidak empatik. Berbagai masalah teknis dan drama kantor bisa terjadi bila kamu tidak bisa memahami perkataan orang-orang di sekitarmu.

  1. Manajemen Waktu

Waktu adalah uang. Maka, tak heran bila perusahaan akan sangat menghargai karyawan yang cekatan dan efisien saat bekerja. Beberapa kantor bahkan memiliki ritme kerja yang cepat. Tanpa manajemen waktu yang baik, tugasmu mungkin akan berantakan dan tidak selesai tepat waktu.

  1. Kerjasama

Kamu mungkin bisa bekerja sendiri saat kuliah. Namun, hal itu tidak mungkin terjadi saat memasuki dunia kerja. Akan ada banyak pihak yang harus bersinergi denganmu untuk mencapai tujuan bersama, baik itu kolega, atasan, bawahan, partner, maupun vendor.

  1. Kemampuan Beradaptasi

Karyawan baru yang bisa cepat membaur dan bersinergi tentu akan menjaga kelancaran alur kerja kantor. Pada beberapa perusahaan, seorang karyawan bisa mendapat berbagai tantangan baru lagi secara berkala. Tanpa kemampuan adaptasi yang baik, tentunya orang tersebut akan sangat stress, kewalahan, dan bahkan bisa menyusahkan pihak lain di kantor.

  1. Inovasi dan Pemecahan Masalah

Bekerja tidak cukup hanya dengan menjalankan apa yang diperintahkan atasan. Dalam kenyataannya, pasti nanti akan ada berbagai kendala dan tantangan yang harus kamu selesaikan. Di sini, kemampuanmu untuk berpikir solutif akan sangat diperlukan. Karyawan yang inovatif dan mampu mengatasi masalah dengan baik biasanya akan lebih mudah mendapatkan promosi karena dinilai menguntungkan bagi perusahaan.

  1. Kepemimpinan dan Delegasi

Menjadi pemimpin bukanlah sekedar memerintah anak buah, namun lebih ke mengelola bagaimana tim dapat berkoordinasi demi mencapai tujuan bersama. Kualitas kepemimpinan juga akan terlihat saat project yang dikerjakan tidak berjalan sesuai ekspektasi. Soft skill yang satu ini cukup kompleks dan biasanya berkembang secara alami sesuai perkembangan kebijaksanaan tiap individu.

Cara Meningkatkan Soft Skill

softskill


Soft skill memang tidak bisa dikuasai secara cepat layaknya hard skill. Namun, bukan berarti kamu tidak bisa mengasahnya. Lakukanlah beberapa tips berikut untuk meningkatkan kekuatan karaktermu:

  1. Kenali Diri Sendiri

Mulailah dengan mengidentifikasi soft skill apa-apa saja yang dirasa penting untuk jenis karir yang kamu incar. Pahami poin yang mana saja yang kamu masih kurang dan poin mana yang kamu rasa sudah cukup baik. Dari sini, kamu tentu akan memiliki gambaran jelas mana-masa yang bisa ditonjolkan dan mana yang perlu dikembangkan.

  1. Membaca Buku Pengembangan Kepribadian

Saat ini, sudah ada banyak buku edukasi tentang pengembangan soft skill. Dengan membaca dan menerapkan ilmunya, pelan-pelan kamu pasti akan bisa menaikkan kualitas dirimu. Cara ini bisa sangat efektif untuk meningkatkan soft skill dengan cepat, asalkan kamu mau bersungguh-sungguh dalam mencerna bacaan dan menerapkannya.

  1. Ikuti Training

Bila buku dirasa belum cukup mantap, kamu bisa mengikuti berbagai training program. Ada banyak lembaga training yang menawarkan pelatihan intensif untuk soft skill dan bidang industri tertentu. Selain meningkatkan kualitas diri, sertifikat training semacam ini bisa dimanfaatkan untuk menguatkan nilai saing pada CV.

  1. Biasakan Berpikir Logis

Meski terdengar klise, berpikir sebelum bertindak akan membuatmu mengambil keputusan dengan lebih cerdas dan bijaksana. Pertimbangkan efek dan konsekuensi dari tindakan atau ucapan yang akan kamu lakukan. Pikirkanlah solusi lain yang mungkin lebih berdampak positif. Kebiasaan seperti ini adalah bekal dasar untuk meningkatkan segala jenis soft skill. 

       5. Introspeksi Diri

Sering-seringlah meluangkan waktu untuk memikirkan hal-hal yang telah kamu lakukan atau katakan. Pikirkan apakah hasilnya akan lebih baik jika kamu mengambil keputusan atau strategi yang berbeda saat itu. Cari tahu dimana saja kesalahanmu dan pikirkan bagaimana mengubahnya menjadi lebih baik.

       6. Terima Masukan

Introspeksi diri saja tidak cukup karena seringkali ada hal-hal yang kita tidak sadari perlu diperbaiki. Oleh karena itu, masukan orang lain bisa sangat membantumu untuk proses pengembangan diri. Setiap menerima kritik atau saran, sebaiknya jangan merasa tersinggung maupun defensif. Memang, belum tentu semua masukan tersebut baik. Namun, bersikap antipati saat menerima masukan akan semakin menyulitkan kamu untuk berkembang.

Cara Menonjolkan Soft Skill Saat Melamar Kerja

Soft skill jarang dituliskan secara gamblang pada CV selayaknya hard skill. Namun jika kamu ingin melakukannya, pilihlah 2-4 karaktermu yang paling menonjol dan paling berguna untuk posisi yang kamu lamar tersebut. 

Saat wawancara, hindari untuk secara gamblang menyebutkan kehebatanmu karena akan terkesan sombong. Cara terbaik adalah menceritakan bagaimana kamu dapat memanfaatkan soft skill dalam menghadapi suatu hal. Contohnya adalah sebagai berikut:

Salah : "Kelebihan saya adalah manajemen waktu. Saya bisa menyelesaikan banyak hal lebih cepat dari kawan-kawan saya."

Benar : "Saya terbiasa menyelesaikan tugas kuliah jauh di awal waktu, sehingga saya masih punya kesempatan untuk mengoreksi atau meningkatkan kualitas pekerjaan saya. Jika saya sudah cukup puas dengan hasilnya, saya menggunakan waktu saya untuk membaca buku."

Baik buruknya soft skill seseorang biasanya semakin terlihat jelas secara alami pada sesi FGD (focus group discussion). Tidak mudah bagi seseorang untuk bisa tampil menonjol tapi bukan mendominasi, berbicara cerdas tapi tidak sok tahu, dan sebagainya. 

Mengembangkan karir bukanlah hanya tentang menyelesaikan tugas saat bekerja saja. Namun, ada banyak nilai dan sikap yang harus diperhatikan untuk bisa benar-benar menghadirkan performa yang cemerlang. Tanpa soft skill yang baik, sebaik apapun hard skill yang kamu miliki, perjalanan karirmu akan mengalami banyak hambatan dan stagnasi.